Pencegahan Stunting pada Balita dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di Desa Lubuk Terentang Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.1004Kata Kunci:
Anak-Anak, Pencegahan, Penyuluhan, StuntingAbstrak
Masalah stunting banyak terjadi pada anak-anak di Indonesia. Prevalensi stunting di desa Lubuk Terentang dinyatakan sebagai nol, menunjukkan bahwa tidak ada anak yang mengalami stunting di desa tersebut. Stunting banyak memberikan dampak bagaimana tumbuh kembang anak, salah satunya dampak terhadap perkembangan motorik dan verbal, peningkatan penyakit fibrotic serta kematian. Dampak yang dihasilkan oleh stunting terhadap perkembangan kognitif pada anak beragam, oleh karenanya kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi apa saja dampak stunting terhadap kemampuan kognitif pada anak. Beberapa faktor penyebab stunting yaitu praktik pemberian kolostrum dan ASI eksklusif, pola konsumsi anak, dan penyakit infeksi, akses dan ketersediaan bahan makanan serta sanitasi dan kesehatan lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan sosialisasi stunting ke Posyandu Desa Lubuk Terentang. Target utama kami melakukan sosialisasi ini adalah ibu balita usia produktif, namun dalam kegiatan sosialisasi juga dilakukan pemeriksaan terhadap balita yang dilaksanakan di posyandu Desa Lubuk terentang untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya stunting. Tujuan dari sosialisasi pencegahan stunting yang dilakukan Mahasiswa Kukerta Unri Desa Lubuk Terentang adalah agar masyarakat Desa Lubuk Terentang tercegah dari stunting. Hasil yang didapatkan dari sosialisasi ini adalah masyarakat Desa Lubuk Terentang dapat mengenal dampak dan bahaya stunting yang terjadi terhadap balita serta faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya stunting ini.
Referensi
Fatoni, I. (2020). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-24 Bulan. Jurnal Kebidanan, 10(2), 66-79. https://doi.org/10.35874/jib.v10i2.786
Handayani, S. (2023). Selamatkan Generasi Bangsa dari Bahaya Stunting. Journal of Midwifery Science and Women’s Health, 3(2), 87-92.
Hasanah, S., Masmuri, M., & Purnomo, A. (2020). Hubungan Pemberian ASI dan MP ASI dengan Kejadian Stunting pada Baduta (Balita Bawah 2 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam. Khatulistiwa Nursing Journal, 2(1). https://doi.org/10.53399/knj.v2i1.18.
Islami, N. W., & Khouroh, U. (2021). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Balita Stunting dan Tantangan Pencegahannya pada Masa Pandemi. KARTA RAHARDJA: Jurnal Pembangunan dan Inovasi, 3(2), 6-19. http://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr/articl
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Lawaceng, C., & Rahayu, A. Y. S. (2020). Tantangan Pencegahan Stunting pada Era Adaptasi Baru “New Normal” Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 9(3), 136-146. https://doi.org/10.22219/sospol.v6i2.12899.
Mashar, S. A., Suhartono, S., & Budiono, B. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak: studi literatur. Jurnal Serambi Engineering, 6(3).2076-2084. https://doi.org/10.32672/jse.v6i3.3119
Nasrayanti, N. O. (2022). Sosialisasi Upaya Pencegahan Stunting Melalui Cinta Lingkungan Di Desa Cenrana. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 3821–3828. http://bajangjournal.com/index.php/J-ABDI
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. (n.d.). Diakses dari https://kuansing.go.id/en/blog/12-34-persen-balita-di-kuansing-alami-stunting-diskes-minta-kesadaran-ibu-hamil-untuk-rutin-periksa-kehamilan.html#:~:text=TELUKKUANTAN%20%2D%20Dinas%20Kesehatan%20(Diskes),usia%20karena%20kurang%20gizi%20kronis
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 225-229.
Tim Nasional Percepatan dan Penanggulangan Kemiskinan. (2020). 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta: Sekretariat Wakil Presiden RI.
Setiadi, H., & Dwijayanti, F. (2020). Pentingnya Kesehatan Masyarakat, Edukasi dan Pemberdayaan Perempuan untuk Mengurangi Stunting di Negara Berkembang. Jurnal Seminar Nasional, 2(1), 16-25).
Sugianto, M. A. (2021). Analisis Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Indonesia: Dengan Pendekatan What Is The Problem Represented To Be?.JurnalL Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS), 1(3), 197-209.
Wiguna, A. R., Meigawati, D., & Amirulloh, M. R. (2021). Implementasi Kebijakan Penanggulangan Stunting oleh Dinas Kesehatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, 6(1), 28-37. http://dx.doi.org/10.31604/jim.v6i1.2022.28-37
World Health Organization. (2020). Childhood Stunting: Challenges and opportunities. Report of a Promoting Healthy Growth and Preventing Childhood Stunting colloquium. WHO Geneva, 34.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Rahmita Budiartiningsih; Abdul Hamidy Ramadhan, Aldi Okta Bela, Aulia Ayu Pramesti, M. Dwi Putro Nugroho, Mustika Indah Bestari, Niken Andini, Piddini Andriani, Rani Alvira Aisyah, Saskia Pinasthika, Lapeti Sari
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.