Pendidikan Seksual pada Anak Usia Dini “Aku dan Diriku” di TK Xaverius 4 Palembang

Penulis

  • Eva Elfrida Pardede Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Rotua Tindaon Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Dina Waldani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Erike Septa Prautami Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Adelina Irmayani Lubis Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Dwi Inda Sari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Dina Supriyati Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.1201

Kata Kunci:

Anak Usia Dini, Aku dan Diriku, Pendidikan Seksual,

Abstrak

Pendidikan seksual merupakan informasi penting yang perlu diketahui oleh anak. Melalui diskusi seputar hal-hal yang bersifat seksual, anak pun bisa lebih memahami pentingnya seksualitas sebagai bagian dari kesehatan tubuh, bukan sekadar hubungan antara pria dan wanita. Beberapa orang beranggapan bahwa pendidikan seksual merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak sebelum mereka dewasa. Padahal, hal ini justru dapat memberikan pemahaman kepada anak dan membekali anak agar lebih sadar dan peduli dengan kesehatan seksual mereka nantinya dan dapat melindungi anak dari kekerasan seksual. Hasil dalam pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa anak memiliki pandangan tentang pentingnya pendidikan seks dan anak menjadi tahu bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh, namun masih terbatas pada pengenalan jenis kelamin anak sebagai perempuan atau laki-laki dan menyebutkan bagian bagian organ tubuh. Adapun rekomendasi yang diberikan yaitu orang tua hendaknya mencari informasi yang akurat dan tepat tentang berbagai cara dan metode pengenalan pendidikan seks bagi anak yang sesuai dengan tahapan perkembangannya.

Referensi

HI, Y. H. (2019). Pentingnya Pendidikan Seks Bagi Anak. Jurnal Kajian Perempuan, Gender Dan Agama, 13 No 1. E.

Komisi Nasional Perlindungan Anak. (2016). Catatan Akhir Tahun Komisi Nasional Perlindungan Anak 2016.

Martin, J., Riazi, H., Firoozi, A., & Nasiri, M. (2018). A sex education programme for mothers in Iran : Does preschool children ’ s sex education influence mothers ’ knowledge and attitudes? Sex Education, 1811, 1–12. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/14681811.201 8.1428547

Muhaimin, A. A. (2017). Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak. Kata Hati.

Probosiwi, R., & Bahransyaf, D. (2015). Pedofilia dan Kekerasan Seksual: Masalah dan Perlindungan Terhadap Anak. Sosio Informa, 1(1), 29–40.

Sciaraffa, M., & Randolph, T. (2011). You Want Me to Talk to Children about What? Responding to the Subject of Sexuality Development in Young Children. Young Children.

Diterbitkan

11-06-2024

Cara Mengutip

Pardede, E. E. ., Tindaon, R. ., Waldani, D., Prautami, E. S. ., Lubis, A. I. ., Sari, D. I. ., & Supriyati, D. (2024). Pendidikan Seksual pada Anak Usia Dini “Aku dan Diriku” di TK Xaverius 4 Palembang. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 4(4), 807–812. https://doi.org/10.54082/jamsi.1201