Meningkatkan Pemahaman tentang Anak Berkebutuhan Khusus kepada Masyarakat melalui Sosialisasi dan Pelatihan Bahasa Isyarat agar Mewujudkan Pendidikan yang Inklusif
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.820Kata Kunci:
Anak Berkebutuhan Khusus, Bahasa Isyarat, Inklusif, MasyarakatAbstrak
Kegiatan Sosialisasi dan pelatihan bahasa isyarat merupakan awal dari perubahan paradigma masyarakat terkait anak berkebutuhan khusus dan cara memahami dan menangani secara langsung anak berkebutuhan khusus yang merupakan bagian dari masyarakat agar mewujudkan pendidikan yang inklusif. Pelatihan dilaksanakan secara daring via zoom meetings. Metode yang digunakan yakni diskusi terarah, workshop dan pelatihan dalam penggunaan Bahasa Isyarat selama 37JP atau dua hari pelaksanaan kegiatan. Tujuan kegiatan sosialisasi anak berkebutuhan khusus agar masyarakat secara umum dapat lebih mengenal dan memahami anak berkebutuhan khusus mulai dari mengenal karakteristiknya, penyebab terjadi dan pencegahannya serta layanan yang harus diberikan untuk menunjang kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Pelatihan bahasa isyarat juga bertujuan agar memudahkan masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi dengan Teman Tuli. Proses kegiatan berlangsung sesuai rencana dan hasil kegiatan sesuai target. Peserta terlibat dan berpartisipasi aktif pada saat penyajian materi mengenai anak berkebutuhan khusus, keterlibatan dalam diskusi tanya jawab dan praktek berinteraksi dan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat secara langsung bersama peserta yang lain. Hasil pratest dan post-test pelatihan yang menunjukkan kemajuan pengetahuan dan keterampilan peserta dari pengetahuan awal hingga akhir setelah mengikuti kegiatan diwujudkan dengan hasil skor rata-rata peserta meningkat sebanyak 94% terhadap pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus dan praktek bahasa isyarat sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan memiliki pengaruh dalam meningkatkan pemahaman tentang anak berkebutuhan khusus dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif.
Referensi
Asyharinur Ayuning Putriana Pitaloka, Safira Aura Fakhiratunnisa, Tika Kusuma Ningrum. 2022. Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus. MASALIQ : Jurnal Pendidikan dan Sains. Volume 2, Nomor, 26-42.
Depdikbud RI. (2019). PBS di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi.
Dewanti, P., Pertama, P. P. G. P., & Indriyani, I. (2019). Pengabdian Masyarakat Pengenalan Internet Sehat di Panti Asuhan Semara Putra Klungkung. WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer, 1(2), 7-13.
Irdamurni, (2020). Pendidikan Inklusif Solusi Dalam Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus. Prenada Media
Latifah, Ibdaul, 2020. Pendidikan Segregasi, Mainstreaming, Integrasi dan Inklusi, Apa Bedanya?. Jurnal Pendidikan. 29 (2) :103.
Khairun Nisa, Sambira Mambela, dan Lutfi Isni Baidah. 2018: Karakteristik Dan Kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus. Abadimas Adi Buana, Vol. 02. No. 1, 33-40.
Mirnawati. (2019). Anak Berkebutuhan Khusus “Hambatan Majemuk”. Yogyakarta : Grup Penerbitan CV Budi Utama.
Ni’matuzzahrah,dkk. (2021). Psikologi dan Intervensi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Universitas Muhammadiyah Malang.
Nuryati,Nunung. (2022). Pendidikan Bagi Anak Berkebuthan Khusus. Unisa Press.
Rapisa, Dewi Ratih. (2021). Sistem Komunikasi Anak dengan Hambatan Pendengaran. Deepublish.
Utami, Y. T. (2016). Sikap Siswa Tunarungu Terhadap Sibi (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia). Jurnal UNIK : Jurnal Pendidikan Luar Biasa, 1.1.
Palfreyman, N. 2015. Budaya Tuli Indonesia dan Hak Bahasa (Indonesian Deaf Culture and Language Rights). Prosiding, SETALI, UPI Bandung
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Sri Abdiningsih Masithah, Nuraidah Nuraidah, Hasnawati Hasnawati, Nuranita Nuranita, Dewi Arya Lestari, Sindi Nursal, Bastiana Bastiana

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.