Pemberdayaan Pemuda Gereja Bethani Indonesia (GBI) Kemah Pujian Tenau Disekitar Eks Lokalisasi Karang Dempel, Kecamatan Alak, Kota Kupang
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.1143Kata Kunci:
Eks Lokalisasi, Pemuda, Karang DempelAbstrak
Pemuda menjadi harapan karena pemuda merupakan generasi penerus, baik itu generasi penerus keturunan, generasi penerus gereja, generasi penerus masyarakat, serta generasi penerus bangsa Indonesia. Jikalau masa depan pemuda hancur maka masa depan keluarga, gereja, masyarakat dan bangsa ini pun ikut hancur. Keberadaan rumah bordil, tempat pekerja seks komersial atau tempat lokalisasi yang sudah ditutup eks lokalisasi tentu memberi pengaruh bagi masyarakat termasuk pemuda yang hidup dalam lingkungan tersebut. Lingkungan seperti itu bisa membawa dampak buruk bagi pemuda baik itu dampak psikologis, dampak moral, mau pun dampak terhadap kesehatan. Dampak psikologis bisa nampak pada mentalitas pemuda dan kognitifnya. Lalu dampak moral terlihat dari perilaku perilaku yang menyimpang dalam masyarakat, dan dampak terhadap kesehatan yaitu munculnya berbagai penyakit kelamin. Untuk itu, harus ada solusi terhadap persoalan yang dihadapi pemuda GBI Kemah Pujian. Solusinya yaitu pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan metode seminar dengan materi seks dan seksualitas dari berbagai perspeketif serta focus group discussion. Untuk mengukur tingkat pemahaman, sebelum edukasi berupa seminar diberikan pretest dan diakhir seminar diberi post-test untuk mengukur pemahaman dan evaluasi kepuasan peserta terhadap kegiatan yang dilakukan. Terdapat peningkatan pehaman peserta dengan angka 69.94% pretest dan 90% post-test. Sedangkan tingkat kepuasan kegiatan pengadian kepada masyarakat diakumulasikan pada 67.4% sangat setuju dan 32.6% setuju yang menunjukkan kepuasan ada pada kategori memuaskan.
Referensi
Afandi, A. dkk. (2022). Metodologi Pengabdian Masyarakat. Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
de Galiza Barbosa, F., Galgano, S. J., Botwin, A. L., Lara Gongora, A. B., Sawaya, G., Baroni, R. H., & Queiroz, M. A. (2022). Genitourinary imaging. In Clinical PET/MRI (pp. 289–312). https://doi.org/10.1016/B978-0-323-88537-9.00012-X
Hennink, M. M. (2014). Focus Group Discussion. Oxford University Press.
Kleden, M. (2021). Penutupan Lokalisasi Karang Dempel dan Implikasi Sosialnya. Warta Governare: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 2(1), 199–219.
Sagita, S. (2022). Interaksi Sosial Dengan Kesepian Pada Remaja Panti Asuhan. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 10(2), 252. https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v10i2.7173
September, S. J., Rich, E. G., & Roman, N. V. (2015). The Role of Parenting Styles and Socio-Economic Status in Parents’ Knowledge of Child Development. Early Child Development and Care, 1–9. Taylor and Francis Online, 1060–1078. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/03004430.2015.1076399
Wahyuni, Ai Teti., D. (2023). Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Pentingnya Wajib Belajar 12 Tahun Melalui Seminar Pendidikan Di Desa Jayasari. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Jpkmn), 4(1), 446–453.
Wijaya, P. (2021). Edukasi Adalah; Arti, Tujuan, Manfaat, Macam, Metode, dan Contoh Edukasi. Ukulele.CO.NZ. https://www.ukulele.co.nz/edukasi-adalah/
Wood, J. T. (2005). Communication, Gender & Culture. Wadsworth/Thompson Learning, Belmont, CA.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Trijuliani Renda, Andri Oktavianus Pellondou, Osian Orjumi Moru, Oscar Liu, Irvin Rambu Dada, Arid Tana
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.