Pencegahan Balita Weight Faltering untuk Mencegah Terjadinya Stunting dengan Pemberdayaan Ibu Balita untuk Membuat Makanan Pendamping ASI yang Berkualitas di Kelurahan Karangrejo Kabupaten Banyuwangi

Penulis

  • Sarah Theresa Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Septa Indra Puspikawati Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam, Universitas Airlangga, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.1148

Kata Kunci:

Demonstrasi, Edukasi, Makanan Pendamping ASI, Stunting

Abstrak

Stunting merupakan permasalahan gizi buruk yang terjadi pada balita yang disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya karena kurangnya asupan gizi yang beragam dan berkualitas saat pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI) sehingga tidak mengalami kenaikan berat badan yang cukup. Peran makanan pendamping ASI sangatlah penting untuk membantu balita tumbuh sesuai dengan rata-rata kenaikan berat badan setiap bulannya agar terhindar dari stunting. Masih minimnya pengetahuan ibu untuk memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi dan berkualitas akan berpengaruh pada kondisi kesehatan balita yang dapat menjadi determinan penyebab terjadinya stunting. Tujuan dilakukan pemberdayaan yaitu untuk meningkatkan kemampuan ibu balita dengan memberikan edukasi dan demontrasi terkait pembuatan makanan pendamping ASI yang begizi dan berkualitas. Selain itu tujuan dari kegiaatan ini untuk mencegah terjadinya stunting dari determinan makanan pendamping ASI. Metode pemberdayaan yang dilakukan yaitu dengan memberikan edukasi mengenai pembuatan makanan pendamping ASI yang bergizi dan berkualitas serta demontrasi dan praktik langsung pembuatan makanan pendamping ASI. Hasil terlaksananya kegiatan edukasi dan demonstrasi pengetahuan ibu balita meningkat dan mampu membuat makanan pendamping ASI yang bergizi dan berkualitas untuk mencegah balita Weight Faltering di Kelurahan Karangrejo Kabupaten Banyuwangi.

Referensi

Arini, D., Mayasari, A. C., & Rustam, M. Z. A. (2019). Gangguan Perkembangan Motorik Dan Kognitif pada Anak Toodler yang Mengalami Stunting di Wilayah Pesisir Surabaya. Journal of health science and prevention, 3(2), 122-128.

Aryastami, N. K., Shankar, A., Kusumawardani, N., Besral, B., Jahari, A. B., & Achadi, E. (2017). Low birth weight was the most dominant predictor associated with stunting among children aged 12–23 months in Indonesia. BMC nutrition, 3, 1-6.

Handriyanti, R. F., & Fitriani, A. (2021). Analisis keragaman pangan yang dikonsumsi balita terhadap risiko terjadinya stunting di indonesia. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 2(1), 32-42.

Hein, A. K., Hong, S. A., Puckpinyo, A., & Tejativaddhana, P. (2019). Dietary diversity, social support and stunting among children aged 6–59 months in an internally displaced persons camp in Kayin state, Myanmar. Clinical nutrition research, 8(4), 307.

Herlianty, H., Setyawati, A., Lontaan, A., Limbong, T., Tyarini, I. A., & Putri, S. Z. (2023). Determinants Influence the Incidence of Stunting in Toddlers Aged 6-59 Months. Jurnal Edukasi Ilmiah Kesehatan, 1(2), 73-79.

Juliska, S., Amayu, R., Sari, M. A., Alamsyah, M., Fadhlan, A. A., & Hasyim, H. (2023). Stunting as a Health Problem in Developing Countries: A Systematic Literature Review. Community Medicine and Education Journal, 4(3), 361-366.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Riskesdas 2018. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018).Badan Penelitian dan Pengembangan. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Ngaisyah, R. D. (2017). Keterkaitan Pola Pangan Harapan (Pph) dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 13(1), 71-79.

Nurdin, S. S. I., Katili, D. N. O., & Ahmad, Z. F. (2019). Faktor ibu, pola asuh anak, dan MPASI terhadap kejadian stunting di kabupaten Gorontalo. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia, 3(2), 74-81.

Paramashanti, B. A., Paratmanitya, Y., & Marsiswati, M. (2017). Individual dietary diversity is strongly associated with stunting in infants and young children. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 14(1), 19-26.

Sutarto, S. T. T., Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, Faktor ResikodanPencegahannya. Agromedicine Unila, 5(1), 540-545.

Wantina, M., Rahayu, L. S., & Yuliana, I. (2017). Keragaman konsumsi pangan sebagai faktor risiko stunting pada balita usia 6-24 bulan. Journal UHAMKA, 2(2), 89-96.

Wardita, Y., Suprayitno, E., & Kurniyati, E. M. (2021). Determinan Kejadian Stunting pada Balita. Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan), 6(1), 7-12.

World Health Organization. (2018). Reducing stunting in children: equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025.

Diterbitkan

20-04-2024

Cara Mengutip

Theresa, S., & Puspikawati, S. I. . (2024). Pencegahan Balita Weight Faltering untuk Mencegah Terjadinya Stunting dengan Pemberdayaan Ibu Balita untuk Membuat Makanan Pendamping ASI yang Berkualitas di Kelurahan Karangrejo Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 4(3), 587–594. https://doi.org/10.54082/jamsi.1148

Artikel Serupa

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.