Penyuluhan dan Transfer Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Plus kepada Petani Hortikultura di Kelurahan Sembilanbelas Nopember Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara

Penulis

  • Halim Halim Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Indonesia
  • Muzuni Muzuni Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Indonesia
  • Basrudin Basrudin Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Indonesia
  • Ruslin Hadanu Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Indonesia
  • Muhtar Amin Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Indonesia
  • Nur Salam Agribisnis Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Indonesia
  • Samsaifil Samsaifil Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadyah Buton, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.1880

Kata Kunci:

Budidaya Tanaman, Fungi Mikoriza, Pupuk Kimia, Pupuk Organik, Tanaman Hortikultura

Abstrak

Petani hortikultura yang ada di Kelurahan Sembilanbelas November Kolaka senantiasa diperhadapkan dengan masalah kelangkaan pupuk, khususnya pupuk kimia. Walaupun pupuk kimia tersebut telah digunakan oleh petani secara terus-menerus, namun seiring dengan perkembangan waktu hasil panen yang diperoleh mengalami penurunan.  Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik plus fungi mikoriza merupakan alternatif penting guna menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penyuluhan dan transfer teknologi pembuatan pupuk organik plus kepada petani hortikultura di Kelurahan Sembilanbelas November Kolaka. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu: (1) Model Participatory Rapid Appraisal (PRA), dilakukan dengan wawancara langsung kepada petani berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi selama melakukan kegiatan budidaya tanaman, (2) Model Focus Group Discussion (FGD), membahas pemecahan masalah yang terjadi selama petani melakukan budidaya tanaman melalui tanya jawab dan diskusi,  (3) Model Technology Transfer (TT), mendampingi petani secara langsung dalam membuat pupuk organik plus dan cara aplikasinya pada tanaman, (4) Model Enterpreneurship Capacity Building (ECB), memberikan pelatihan kepada petani tentang cara penjualan pupuk organik plus dan produk pertanian lewat online seperti WA dan Facebook. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani hortikultura di Kelurahan Sembilanbelas November Kolaka memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk membuat pupuk organik plus fungi mikoriza dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan kegiatan.

Referensi

Ade, F., Sufardi dan Muyasir. (2012). Pengaruh Residu Pupuk KCL dan Kompos terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. 2(3), 223-230.

Halim dan Resman. (2011). Domestikasi Gulma Penghasil Biji sebagai Media Perbanyakan Mikor-iza Indigen pada Tanah Marginal Masam. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Lembaga Penelitian Universitas Haluoleo. Kendari.

Halim, Fransiscus, S.R., Aminuddin, M.K., Resman, Asrul, S. (2014). Characteristics of indigenous mycorrhiza of weeds on marginal dry land in South Konawe, Indonesia. Agriculture, Forest-ry, and Fisheries. 3(6), 459-463.

Halim, Fransiscus, S.R., Resman. (2020). Pengaruh Fungi Mikoriza Arbuskula dan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal AGRI PEAT. 21(1), 26-31.

Halim, Sabaruddin, L., Makmur, J.A., Fransiscus, S.R., Marsuki, I. (2023). Pelatihan dan Pendamp-ingan Pembuatan Pupuk Organik-Plus Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Kelompok Tani Desa Puuwehuko Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia. 3(6), 825-831. DOI: https://doi.org/10.52436/1.jpmi.1874

Herdiyantoro, D. (2015). Upaya Peningkatan Kualitas Tanah di Desa Sukamanah dan Desa Nang-gerang Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat Melalui Sosialisasi Pupuk Hayati, Pupuk Organik Dan Olah Tanah Konservasi. Dharmakarya. 4(2), 47–53. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v4i2.10028.

Karimuna, L. dan Halim, 2011. Respon Tanaman Jagung terhadap Aplikasi Bioteknologi Mikoriza Indigen Gulma dan Pupuk Bokashi Vegetasi Sekunder pada Tanah Levelling off. Majalah Ilmiah Agriplus. 21(03), 237-247.

Karimuna, L., 2003. Respon Tanaman Jagung yang Diberi Pupuk Bokashi Chromolaena odorata L. dan NK pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo. Ken-dari.

Ladiyani, R.W., Wiwik, H., Diah, S., Yani, T. (2022). Pupuk Organik: Dibuatnya Mudah, Hasil Tanam Melimpah. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 64 Hal.

Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. (2016). Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sampah Organik Ru-mah Tangga dengan Bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Konversi. 5(2),44-51. https://doi.org/10.20527/k.v5i2.4766.

Ruslin, H., Halim, Muzuni, Basrudin, Muhtar, A., Nursalam. (2024). Pelatihan Pembuatan Fungi Mikoriza Arbuskula Sebagai Solusi Budidaya Hortikultura: Upaya Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan 19 Nopember, Kolaka. Jurnal Abdimas Indonesia. 4(4), 1973-1982.

Sarawa, M., Nini, M.R., Makmur, J.A., Halim, Winda, R. (2019). Pengaruh Pemberian Pupuk Kan-dang Sapi dan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Ara-chis hypogaea L.). Jurnal Berkala Penelitian Agronomi. 7(2), 110-117.

Diterbitkan

25-05-2025

Cara Mengutip

Halim, H., Muzuni, M., Basrudin, B., Hadanu, R., Amin, M., Salam, N., & Samsaifil, S. (2025). Penyuluhan dan Transfer Teknologi Pembuatan Pupuk Organik Plus kepada Petani Hortikultura di Kelurahan Sembilanbelas Nopember Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 5(3), 1015–1022. https://doi.org/10.54082/jamsi.1880