Penguatan Budaya Ilmiah melalui Riset Kesejarahan di Pondok Pesantren Mahasiswa Kota Semarang

Penulis

  • Ahmad Fauzan Baihaqi Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
  • Aslama Nanda Rizal Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
  • Bryna Rizkinta Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.1901

Kata Kunci:

Al-Muhtada, Bina Insani, Pondok Pesantren, Riset Sejarah

Abstrak

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya ilmiah di kalangan santri dengan memberikan Pelatihan Penelitian dan Penulisan Sejarah di Pondok Pesantren Bina Insani dan Pondok Pesantren Al-Muhtada Kota Semarang. Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa yang tinggal di pondok pesantren, berasal dari berbagai latar belakang akademis yang beragam dengan eksposur yang terbatas pada studi sejarah. Pelatihan ini berfokus pada penguatan kemampuan penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan interdisipliner, yang mencakup perspektif ekonomi, sosial-budaya, dan sosial-politik. Melalui lokakarya dan dialog yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan tugas berbasis proyek, para dosen sejarah memperkenalkan berbagai metode penelitian sejarah dan mendorong pemikiran kritis dalam menganalisis realitas sosial. Meskipun ada tantangan dalam memahami fenomena sejarah melalui lensa multidisiplin, para peserta menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menganalisis sumber-sumber lisan dan tulisan, motivasi yang lebih tinggi untuk menulis artikel ilmiah, dan pembentukan kelompok-kelompok penelitian sejarah di pesantren. Mengakses sumber-sumber digital terbukti membantu dalam mengatasi kesulitan dalam mengkaji peristiwa sejarah dari perspektif yang menyeluruh. Pengabdian masyarakat ini berhasil mempromosikan budaya ilmiah di antara para mahasantri dan merekomendasikan pengembangan lebih lanjut dari modul penelitian sejarah dan publikasi artikel penelitian peserta. Kegiatan ini merangsang pemikiran, keinginan, dan kemampuan para peserta untuk melakukan penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan interdisipliner, menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang masa lalu dan relevansinya dengan masa kini.

Referensi

Al Muhtada. (2020). Sejarah Tentang Pesantren Al-Muhtada. Semarang: Al-Muhtada Org. Retrieved from https://almuhtada.org/tentang-pesantren-almuhtada/

Alatas, I. F. (2014, September). Pilgrimage and Network Formation in Two Contemporary Bā ʿAlawī Ḥawl in Central Java. Journal of Islamic Studies, 25(3), 298-324. doi:https://doi.org/10.1093/jis/etu037

Alexander Konig, D. B. (2014). Mobile Learning in History Education. Journal of Educational Media, Memory & Society, 6(1), 107-123. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/43049676

Baihaqi, A. F., Meilala, B. R. S., & Fithor, A. (2024). The Dutchman, Chinese Klonthong, Javanese Skippers in Trade on the North Coast of Java in the 18th Century. Jurnal Masyarakat Maritim, 8(2), 126-135. https://doi.org/10.31629/jmm.v8i2.7269

Baihaqi, A. F., Irmalasari, F., Maulana, A., Rizkinta, B., & Meilala, S.(2025) The Configuration of Surau, Pesantren and Madrasah in West Sumatra (In Historical Perspective).. Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 8(2), 980-993. doi:https://doi.org/10.47313/jkik.v8i2.3842

Bruinessen, M. v. (2015). Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia. Jakarta: Gading Publishing.

Burke, P. (2016). Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Collins, R. (2010). A Dynamic Theory of Battle Victory and Defeat. Cliodynamics: The Journal of Theoritical and Mathematical History, 1(1), 3-25. doi:https://doi.org/10.21237/C7clio11195

Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Garrard, J. (1983). Social History, Political History and Political Science: The Study of Power. Journal of Social History, 16(3), 105-121. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/3786932

Gilbert, F. (1971). Intellectual History: Its Aims and Methods. Daedelus, 100(1), 80-97. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/20023991

Joe, L. T. (1940). Riwajat Semarang 1416-1931: Dari Djamannja Sam Poo Sampe Terhapoesnja Kongkoan. Semarang: Boekhandel Ho Kim Yoe.

Kleinbauer, W. E. (1987). Art History in Discipline-Based Art Education. Journal of Aesthetic Education, 21(2), 205-215. doi:https://doi.org/10.2307/3332750

Kristian, R. N. (2023). Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Deepublish (CV Budi Utama).

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogyakarta.

Kuntowijoyo. (2003). Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: Mizan.

Kuntowijoyo. (2008). Paradigma Islam: Interpretasi Untuk Aksi. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Kurniawan, D. A. ., Purwanta, H. ., Djono, D., Sutiyah, S., Isawati, I., Pelu, M., Herimanto, H., & Suryani, N. (2024). Peningkatan Literasi Digital dalam Pembelajaran Sejarah untuk Guru SMA di Kabupaten Sragen. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 4(6), 1633–1644. https://doi.org/10.54082/jamsi.1445

Lloyd, C. (1993). The Structure of History. Cambridge, Masschusetts: Blackwell Publishers.

Lloyd, P. (2022). New Approaches to Economic History. The Australian Economic Review, 55(1), 166-172. doi:https://doi.org/10.1111/1467-8462.12451

Morais, D. G. (2018). Doing History in the Undergraduate Classroom: Project-Based Learning and Student Benefits. Society for History Education, 52(1), 49-76. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/26646473

Parani, J. L. (1990). Sejarah Kesenian Modern: Dinamika Argumentatif dari Kebangkitan Kesenian. In Ayatrohaedi, Sejarah Kesenian (pp. 61-66). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Pohl, F. (2006). Islamic Education and Civil Society: Reflections on the Pesantren Tradition in Contemporary Indonesia. Comparative Education Review, 50(3), 380-391. doi:https://doi.org/10.1086/503882

Rizal, A. N., Kusno, A. N. H., Buwana, Y. F., & Kuncoro Sakti, W. M. (2025). Indonesian nationalism in Suriname: the Javanese political movement, 1946–1954. Cogent Arts & Humanities, 12(1). https://doi.org/10.1080/23311983.2025.2482994

Rizkinta, B. F. (2024). Government Efforts to Popularize Cultural Life in Post-Independence Medan, 1945-1959. Chronologia, 6(2), 79=91. doi:http://dx.doi.org/10.22236/jhe.v6i2.16235

Stearns, P. N. (1983). Social and Political History. Journal of Social History, 16(3), 3-6. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/3786926

W.Fogg, K. (2020). Spirit Islam Pada Masa Revolusi Indonesia. Jakarta: Mizan Noura Books.

Wijayati, P. A. (2024). Wijayati, P. A., Pratiwi, A. I., Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar untuk Menghindari Anakronisme Sejarah di MGMP Kabupaten Semarang. Jurnal Pengabdian Masyakarat Indonesia, 4(4), 595-603. doi:https://doi.org/10.52436/1.jpmi.2763

Yuliati, D. (2009). Menuju Kota Industri: Semarang Pada Era Kolonial. Semarang: Universitas Diponegoro Press.

Diterbitkan

03-06-2025

Cara Mengutip

Baihaqi, A. F., Rizal, A. N., & Meliala, B. R. S. (2025). Penguatan Budaya Ilmiah melalui Riset Kesejarahan di Pondok Pesantren Mahasiswa Kota Semarang. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 5(3), 1137–1146. https://doi.org/10.54082/jamsi.1901