Pemanfaatan Bahan Baku Limbah Pertanian sebagai Bahan Baku Pembuatan Kompos dan Asap Cair di Desa Benai Kecil Provinsi Riau

Penulis

  • Aryo Sasmita Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • Shinta Elystia Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • David Andrio Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • Yohanes Yohanes Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • Jecky Asmura Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia
  • Gunadi Priyambada Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.341

Kata Kunci:

Asap Cair, Kompos, Limbah Pertanian

Abstrak

Kegiatan ini dilaksanakan di desa Benai Kecil, Kabupaten Kuantan Singingi. Desa ini dipilih karena dikenal sebagai daerah penghasil karet dan sawit di Propinsi Riau. Tujuan kegiatan ini masyarakat dapat melakukan penanganan limbah pertanian tanaman karet dan kelapa sawit yaitu mengolahnya menjadi pupuk kompos dan asap cair. Kegiatan Pengabdian dilakukan dengan cara memberikan pelatiahan kepada masyarakat membuat kompos dan asap cair. Indikator capaian kegiatan adalah perubahan pemahaman masyarakat tentang pembuatan kompos dan asap cair, bahan pembuatan kompos & asap cair, cara pembuatan kompos dan asap cair dan manfaat atau kegunaannya dari limbah pertanian. Dari hasil praktek, kompos yang dihasilkan masyarakat cukup baik, warna dan bau kompos seperti tanah, tidak panas (suhu antara 30-35 derajat Celcius), Namun pada pembuatan asap cair, masyarakat menghadapi kendala, yaitu produk asap cair yang dihasilkan sangat sedikit, walaupun proses pembuatannya sudah cukup lama, sekitar 5 jam dan asap cair yang dihasilkan belum mencapai grade 1, yaitu pengawet yang dapat digunakan untuk produk makanan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta dapat memahami teknik pembuatan kompos dan asap cair dari limbah pertanian dengan baik yang ditunjukkan dengan persentase capaian ≥ 80% dan keinginan masyarakat yang besar untuk melakukan sendiri pembuatan kompos dan asap cair. Hal ini terliat dari antusiasme masyarakat saat kegiatan pelatihan pembuatan kompos dan asap cair.

Referensi

Badan Pusat Statistik (BPS) Kebupaten Kuantan Singingi. (2017). Kecamatan Benai dalam Angka 2017.

Basri, AB. (2010). Manfaat Asap Cair bagi Tanaman. Serambi Pertanian edisi IV(5).

Damanik, M.M.B. Bactiar, E.H. Fauzi. Sarifuddin. Hanum. (2010). Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press: Medan

Fauzi, Y. Widyastuti, Y.E. Wibawa, I.S. Paeru, R.H. (2012). Kelapa Sawit. Penebar Swadaya: Jakarta

Peraturan Menteri Pertanian No 40 Tahun 2007 tentang rekomendasi tentang Rekomendasi Pemupukan N, P, Dan K Pada Padi Sawah Spesifik Lokasi.

Pahan, I. (2012). Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Management Agribisnis dari Hulu ke Hilir. Penebar Swadaya: Jakarta.

Putri, R. E., Mislaini, M., & Ningsih, L. S. (2015). Pengembangan Alat Penghasil Asap Cair Dari Sekam Padi Untuk Menghasilkan Insektisida Organik. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas edisi 19(2): 29-36.

Kementerian Pertanian, (2018). Pedoman Pengawasan Pupuk dan Pestisida. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Diterbitkan

23-04-2022

Cara Mengutip

Sasmita, A., Elystia, S., Andrio, D. ., Yohanes, Y., Asmura, J., & Priyambada, G. (2022). Pemanfaatan Bahan Baku Limbah Pertanian sebagai Bahan Baku Pembuatan Kompos dan Asap Cair di Desa Benai Kecil Provinsi Riau. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(3), 877–884. https://doi.org/10.54082/jamsi.341