Produksi dan Manajemen Energi Biogas dari Kotoran Sapi sebagai Pengganti LPG di Kampung Totokaton, Lampung Tengah

Penulis

  • Khoirun Naimah Teknik Sistem Energi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • M. Rizky Zen Teknik Sistem Energi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • Ilham Arirohman Teknik Sistem Energi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • Achmad Gus Fahmi Rekayasa Kosmetik, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • Kiki Yuli Handayani Rekayasa Kosmetik, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • Muhammad Khanafi Teknik Sistem Energi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • Fahmi Sapta Hadi Teknik Sistem Energi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • Apriansyah Julio Teknik Sistem Energi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • Hotdimas Simanjuntak Teknik Sistem Energi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia
  • Siti Muslimah Teknik Sistem Energi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.562

Kata Kunci:

Biogas, Konservasi, Konversi, Kotoran Sapi, Totokaton

Abstrak

Kampung Totokaton merupakan salah satu dari 9 Kampung yang berada di wilayah kecamatan Punggur, kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung yang termasuk dalam wilayah menengah kebawah yang sulit mendapatkan akses bahan bakar LPG. Kampung Totokaton mempunyai potensi biomassa yaitu limbah kotoran ternak sapi yang cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bahan bakar biogas. Limbah kotoran sapi tersebut selama ini belum dapat termanfaatkan dengan maksimal. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat ITERA melakukan pembangunan instalasi teknologi reaktor biogas berukuran 4 m3 yang digunakan untuk mengkonversi kotoran sapi menjadi sumber energi terbarukan pengganti LPG yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Adapun pelaksanaan pengabdian yang dilakukan adalah observasi/survei lokasi, kerjasama dengan mitra, pembangunan instalasi biogas, monitoring/evaluasi, dan pelaporan. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini adalah reaktor biogas dengan warna nyala api yang dihasilkan berwarna biru yang menandakan kualitas biogas yang dihasilkan secara visual tidak berbeda dengan gas LPG yang selama ini digunakan. Kandang sapi juga terlihat menjadi lebih bersih. Hal ini berarti dengan adanya penerapan teknologi tepat guna biogas sangat membantu warga dan selangkah lebih maju dalam hal kemandirian energi. Hasil analisis survei kepuasaan masyarakat menunjukkan hampir 95% yang menyatakan sangat puas dan merasa sangat terbantu dengan kehadiran Tim pengabdian masyarakat ITERA.

Referensi

BKKBN. (2017). Profil Kampung Totokaton. https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/1635#:~:text=Kampung Totokaton adalah salah satu,dengan jumlah penduduk 5478 jiwa.

BPS. (2021). Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah 2020-2021. https://lampungtengahkab.bps.go.id/indicator/153/139/1/luas-wilayah-menurut-kecamatan-di-kabupaten-lampung-tengah.htmlhttps://lampungtengahkab.bps.go.id/indicator/153/139/1/luas-wilayah-menurut-kecamatan-di-kabupaten-lampung-tengah.html

Hallbar Consulting Inc. (2020). On-Farm Biogas Development Handbook : https://www2.gov.bc.ca/assets/gov/farming-natural-resources-and-industry/agriculture-and-seafood/agricultural-land-and-environment/waste-management/manure-management/an_overview_of_onfarm_biogas_production.pdf

Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi

Pratiwi, I., Permatasari, R., & Homza, O. F. (2019). Pemanfaatan Limbah Kotoran Ternak Sapi dengan Reaktor Biogas di Kabupaten Ogan Ilir. Ikraith-Abdimas, 2(3), 1–10. https://jurnal.sttw.ac.id/index.php/abma/article/view/132

Rahayu, A. S., Karsiwulan, D., Yuwono, H., Trisnawati, I., Mulyasari, S., Rahardjo, S., Hokermin, S., & Paramita, V. (2015). Buku Panduan Konversi POME Menjadi Biogas Pengembangan Proyek di Indonesia. In Winrock International. https://www.winrock.org/wp-content/uploads/2016/05/CIRCLE-Handbook-INDO-compressed.pdf

Rezeki, S., Ivontianti, W. D., & Khairullah, A. (2021). Optimasi Temperatur Pada Produksi Biogas dari Limbah Rumah Makan di Kota Pontianak. Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, Dan Material, 5(1), 32. https://doi.org/10.30588/jeemm.v5i1.850

Suyitno, Nizam, M., & Darmanto. (2010). Teknologi Biogas. In Teknologi Biogas.

Undang-Undang No.30 Tahun 2007 tentang Energi

Yahya, Y., Tamrin, & Triyono, S. (2018). Biogas Production from a Mixture of Chicken Manure, Cow Dung, and Mini Elephant Grass with Batch System. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 6(3), 151–160.

Diterbitkan

12-11-2022

Cara Mengutip

Naimah, K., Zen, M. R., Arirohman, I., Fahmi, A. G., Handayani, K. Y., Khanafi, M. ., Hadi, F. S. ., Julio, A. ., Simanjuntak, H. ., & Muslimah, S. . (2022). Produksi dan Manajemen Energi Biogas dari Kotoran Sapi sebagai Pengganti LPG di Kampung Totokaton, Lampung Tengah . Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(6), 1913–1922. https://doi.org/10.54082/jamsi.562