Pendidikan Kesehatan Stigma Gangguan Jiwa dan Upaya Destigmatisasinya di Wilayah Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru

Penulis

  • Sekani Niriyah Program Studi S1 Keperawatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia
  • Dewi Kurnia Putri Program Studi S1 Keperawatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia
  • Eka Wisanti Program Studi S1 Keperawatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia
  • Rezky Pradessetia Program Studi S1 Keperawatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia
  • Mike Ayu Wulandari Program Studi S1 Keperawatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia
  • Yecy Anggreny Program Studi S1 Keperawatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Indonesia
  • Endang Dwi Rukmini Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.625

Kata Kunci:

Destigmatisasi, Gangguan Jiwa, Stigma

Abstrak

Masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan di tengah-tengah masyarakat, baik di tingkat global maupun nasional. Masalah kesehatan jiwa dapat membuat penderita menjadi tidak produktif dan bergantung pada orang lain, sehingga menyebabkan penderitaan berkepanjangan baik bagi penderita, keluarga, dan masyarakat. Penderita gangguan jiwa biasanya dihadapkan dengan stigma, diskriminasi dan marginalisasi di mastyarakat. Berbagai istilah yang banyak digunakan misalnya orang gila, sakit gila, sakit jiwa. Stigma yang melekat pada penderita dan keluarga menjadi salah satu alasan menyebabkan mereka tidak mencari pengobatan yang sangat mereka butuhkan, bahkan sebagian diantara mereka dipasung. Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru merupakan salah satu Puskesmas yang belum terbentuk Kader Kesehatan Jiwa dan masyarakat belum mengetahui tentang gangguan jiwa. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu tentang gangguan jiwa, dampak dari stigma dan cara menghadapi penderita gangguan jiwa. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa pemberian penyuluhan Kesehatan sebagai upaya dalam peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai gangguan jiwa, stigma dan upaya destigmatisasinya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait gangguan jiwa, stigma dan upaya destigmatisasinya. Kegiatan ini sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya stigma dan diskriminasi pada penderita gangguan jiwa sehingga penderita gangguan jiwa mendapat dukungan positif dalam proses penyembuhannya.

Referensi

A. Yusuf, R. Fitryasari., and E. N. Hanik, (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Alfianto, A.G, Apriyanto, F., Diana, M., (2019). Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Stigma Gangguan Jiwa. JI-KES: Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 2, No. 2, Februari 2019: Page 37-41

Asti, A.D., Sarifudin, S., Agustin, I.M., (2016). Public Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No.3 Oktober 2016

Brohan, E. et al. (2011) „Self-stigma, empowerment and perceived discrimination among people with bipolar disorder or depression in 13 European countries: The GAMIAN-Europe study‟, Journal of Affective Disorders. doi: 10.1016/j.jad.2010.09.001

Danukusumah. F., Suryani., & Shalahuddin. I., (2022). Stigma Masyarakat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2022. Volume II. No 3. Hal 205-212. https://doi.org/10.33221/jikm.v11i03.1403

F. Akbar K, D. Darmiati, and I. Wati, (2020). Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Pasien Gangguan Jiwa Di Desa Buku. Jurnal Perawat Indonesia., vol. 4, no. 3, p. 446, 2020, doi: 10.32584/jpi.v4i3.705

Hartanto, AE. Hendrawati, GW. Sugiyorini. E, (2021). Pengembangan Strategi Pelaksanaan Masyarakat terhadap penurunan stigma masyarakat pada pasien gangguan jiwa. Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 5, No. 1, Maret 2021, Hal. 63-68

Indrawati, P. A., Made, N., Sulistiowati, D., Oka, P., Nurhesti, Y., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., Udayana, U., Jiwa, D. K., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., & Udayana, U. (2018). Analyze The Influence Of Cadre For Mental Illness Training On Cadre Perception For Caring People With Mental Illness. Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(2), 71–75.

Nasriati, Ririn (2017). Stigma dan dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 1, APRIL 2017 | Halaman 56

Parcesepe, A. M. and Cabassa, L. J. (2013) Public stigma of mental illness in the united states: A systematic literature review, Administration and Policy in Mental Health and Mental Health Services Research. doi: 10.1007/s10488-012-0430-z.

Purnama, G., Yani, D.I., & Sutini, T.(2016). Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Klien Gangguan Jiwa Di Rw 09 Desa Cileles Sumedang. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia. Vol.2 No. 1 Juli 2016

R. Nasriati, (2017). Stigma Dan Dukungan Keluarga Dalam Merawat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), J. Ilmiah. Ilmu - Ilmu Kesehatan., vol. 15, no. 1, pp. 56–65, 2017, [Online]. Available:Jurnalnasional.ump.ac.id/in dex.php/medisains/article/download/ 1628/1391.

Simmons, L., Jones, T. & Bradley, E. Reducing mental health stigma: The relationship between knowledge and attitude change. Eur. J. Ment. Heal; 2017. doi:10.5708/EJMH.12.2017.1.2.

Y. Wardani and F. A. Dewi, (2018), “Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia Dipersepsikan Melalui Stigma Diri,” J. Keperawatan Indones., vol. 21, no. 1, pp. 17–26, doi: 10.7454/jki.v21i1.485.

Yin,Y, Zhang,W, Hu..Z. (2014). Experiences of Stigma and Discrimination among Caregivers of Persons with Schizophrenia in China: A Field Survey. PLOS ONE . Volume 9 Issue 9. http://www.ncbi.nlm.nih.gov. diakses tanggal 14 Agustus 2016

Diterbitkan

05-01-2023

Cara Mengutip

Niriyah, S., Putri, D. K., Wisanti, E., Pradessetia, R., Wulandari, M. A., Anggreny, Y., & Rukmini, E. D. (2023). Pendidikan Kesehatan Stigma Gangguan Jiwa dan Upaya Destigmatisasinya di Wilayah Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(1), 187–192. https://doi.org/10.54082/jamsi.625