Pengembangan Destination Management Organization Kepariwisataan di Kabupaten Kaur Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Penulis

  • Dessy Sunarsi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Sahid, Indonesia
  • Siti Chairiyah Batubara Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan, Universitas Sahid, Indonesia
  • Ismayanti Ismayanti Manajemen Pariwasata, Fakultas Ekonomi, Universitas Sahid, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.758

Kata Kunci:

Destination Management Organization, Komoditi, Olahan Pangan, Pengembangan Pariwisata, Tata Kelola

Abstrak

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ulak Bandung Sejahtera yang berstatus badan hukum No. 13/BH/2017/PN. Bhn belum bergerak. Masyarakat Desa Ulak Bandung belum memahami fungsi dan tujuan BUMDes menjadi sentra ekonomi. Peran pembinaan Pemerintah Kabupaten Kaur di sektor pariwisata masih sangat kurang, akibatnya kontribusi terhadap perekonomian wilayah relatif masih kecil. Di sisi lain peran pemasaran melalui berbagai saluran distribusi belum optimal. Oleh karenanya, diperlukan tata kelola destinasi wisata yang baik dan berkesinambungan. Pengabdian Kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengembangan Destination Management Organization (DMO) di Kabupaten Kaur. Kegiatan PKM berupa bimtek pengembangan DMO dan Olahan Pangan Berbasis komoditi lokal. Kegiatan ini menghasilkan terbentuknya Kepengurusan Forum DMO Kabupaten Kaur yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Kaur. DMO sebagai struktur tata kelola destinasi pariwisata mencakup perencanaan, koordinasi, implementasi, pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik melalui pemanfaatan jejaring, informasi dan teknologi, yang terpimpin secara terpadu dengan peran serta masyarakat, asosiasi pelaku usaha pariwisata, industri, akademisi dan pemerintah. Adapun kegiatan bimtek Olahan Pangan telah berhasil mentransfer teknologi olahan pangan berbasis pisang, ubi jalar dan singkong menjadi 7 jenis olahan yaitu Tepung Pisang, Keripik Daun Pisang, Late Ubijalar, Moci dan Boba Ubi Jalar, Getuk gelung singkong dan Croissant Singkong beserta tata cara pengemasan yang baik.

Referensi

Badan Litbang Pertanian, 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang. Jakarta. 30 Halaman

Buhalis, Dimitrios. 2000. Marketing the competitive destination in the future. Tourism Management Vol. 21 No.1: 97-116. Cooper, Chris., dkk. 1993. Tourism: Principle and Practice. Harlow: Longman Scientific & Technical. Cooper, Chris., dan Hall, C. Michael. 2008. Contemporary tourism: an international approach. Oxford: Elsevier.

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kaur. 2021. Surat Keputusan Bupati Kaur Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penetapan Program Unggulan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah raga. Kabupaten Kaur. Bengkulu

Hall, C. Michael., dan Page, Stephen. J. 2006. The geography of tourism and recreation. London: Routledge. Hu, Y. dan Ritchie, Brent, J.R. 1993. Measuring destination attractiveness: A contextual approach. Journal of Travel Research. Vol. 32 No. 3: 25-34.

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2010 Pedoman Pengembangan Destination Management Organization. Jakarta

Pearce, Douglas, G. 2015. Destination management in New Zealand: Structures and functions. Journal of Destination Marketing & Management. Vol. 4: 1-12. Pike, Stephen. 2004. Destination marketing organisations. Oxford: Elsevier. Presenza, Angelo., Sheehan, Lorn., Ritchie, Brent, J.R. 2004. Towards a model of the roles and activities of Destination Management Organizations; Survey of destination management organisations. World Tourism Organization.

Ritchie, Brent, J. R. dan Crouch, Geofrey. I. 2000. The competitive destination: A sustainability perspective. Tourism Management. Vol. 21 No. 1: 1-7.

Salim, E. (2011). Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf. Yogyakarta: Andi Offset.

Sudarmi, S. 2012. Tekonologi Pengokahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu. Balai Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Kaltim http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=178&Itemid=59

UNWTO.2020. UNWTO Guidelines for Institutional Strengthening of Destination Management Organizations (DMOs) – Preparing DMOs for new challenges (Japanese version). In UNWTO Guidelines for Institutional Strengthening of Destination Management Organizations (DMOs) – Preparing DMOs for new challenges (Japanese version).

Varghese, Bindi. 2013. Intervention of Destination Management Organization’s in tourist destinations for branding, image building and competitiveness – a conducive model for Karnataka. International Journal of Investment and Management. Vol. 2. No. 3: 50-56.

Wirya, I. Kemasan yang Menjual. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999

Diterbitkan

16-04-2023

Cara Mengutip

Sunarsi, D., Batubara, S. C., & Ismayanti, I. (2023). Pengembangan Destination Management Organization Kepariwisataan di Kabupaten Kaur Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat . Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(3), 931–940. https://doi.org/10.54082/jamsi.758