Budidaya Cabe Rawit Tanpa Terserang Penyakit Keriting Daun di Kelompok Tani Horti Maju Desa Punggur Kecil, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya

Penulis

  • Agus Suyanto Universitas Panca Bhakti, Pontianak, Indonesia
  • Agusalim Masulili Universitas Panca Bhakti, Pontianak, Indonesia
  • Ekawati Ekawati Universitas Panca Bhakti, Pontianak, Indonesia
  • Setiawan Setiawan Universitas Panca Bhakti, Pontianak, Indonesia
  • Ismail Astar Universitas Panca Bhakti, Pontianak, Indonesia
  • Rosalina Yuliana Ayen Universitas Panca Bhakti, Pontianak, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54082/jamsi.857

Kata Kunci:

Budidaya, Cabai Rawit, Keriting Daun, Desa Punggur Kecil

Abstrak

Kurangnya pengetahuan pada petani di kelompok tani Horti Maju Desa Punggur Kecil dalam hal budidaya cabai rawit menyebabkan rendahnya produksi cabai rawit yang dihasilkan. Salah satu penyebab penurunan produksi cabai rawit adalah penyakit keriting daun. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk membantu kelompok tani Horti Maju Desa Punggur Kecil yang membudidayakan tanaman cabai rawit untuk mengatasi permasalahan budidaya cabai rawit. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, pada kelompok tani Horti Maju yang membudidayakan cabai rawit. Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai Maret 2023. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah penyuluhan dan demonstrasi, dilanjutkan dengan pendampingan melalui monitoring dan evaluasi. Adapun target yang ingin dicapai adalah meningkatkan keterampilan petani dalam budidaya cabai rawit melalui pelatihan sehingga kelompok tani Horti Maju dapat meningkatkan produktivitas cabai rawit dengan tanpa terserang penyakit keriting daun. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat terlaksana dengan baik dimana peserta kegiatan berperan aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

Referensi

Adilah, N. F., & Hidayat, S. H. (2014). Keparahan penyakit daun keriting kuning dan pertumbuhan populasi kutukebul pada beberapa genotipe cabai. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 10(6), 195-195

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat. (2020). Standar Operasional Prosedur Teknologi Budidaya Cabai Rawit dengan Aplikasi Mikroorganisme. Kalimantan Barat.

Marianah, L. (2020). Serangga Vektor dan Intensitas Penyakit Virus pada Tanaman Cabai Merah. AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 1(2), 127-134.

Nurtjahyani, S. D., & Murtini, I. (2015). Karakterisasi Tanaman Cabai yang Terserang Hama Kutu Kebul (Bemisia tabaci). University Research Colloquium, 195-200.

Sahid, Z. D., Syukur, M., & Maharijaya, A. (2020). Diversity Of Capsaicin Content, Quantitative, And Yield Components In Chili (Capsicum annuum) Genotypes And Their F1 Hybrid. Biodiversitas, 21(5), 2251– 2257.

Saragih, D. S., Dalimunthe, B. A., Sepriani, Y., & Adam, D. H. (2022). Pengaruh Media Tanam Tanah Liat Dan Tanah Bakaran Terhadap Pertanaman Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Di Perkebunan Berangir Kabupaten Labuhanbatu Utara. Jurnal Pertanian Agros, 24(2), 350-355.

Saraswati, I. G. A. E., Pharmawati, M., & Junitha, I. K. (2012). Karakter Morfologi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Yang Dipengaruhi Sodium Azida Pada Fase Generatif Generasi M1. Jurnal Biologi, 16(1), 23-36.

Ulinnuha, Z., & Syarifah, R. N. K. (2021). Insidensi Penyakit Daun Keriting Kuning Beberapa Varietas Cabai pada Berbagai Tingkat Toleransi terhadap Intensitas Cahaya Rendah. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 3(2), 78-89.

Diterbitkan

19-07-2023

Cara Mengutip

Suyanto, A., Masulili, A., Ekawati, E., Setiawan, S., Astar, I., & Ayen, R. Y. (2023). Budidaya Cabe Rawit Tanpa Terserang Penyakit Keriting Daun di Kelompok Tani Horti Maju Desa Punggur Kecil, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(4), 1271–1276. https://doi.org/10.54082/jamsi.857