Webinar dan Workshop Kesehatan Periodontal secara Digital di Era Pandemi COVID-19 di Sidoarjo
DOI:
https://doi.org/10.54082/jamsi.93Kata Kunci:
Dentolaser, Pemberdayaan Masyarakat, Penyakit Periodontal, PreventifAbstrak
Penyakit periodontal merupakan penyakit dengan prevalensi 67,8%, tertinggi setelah karies gigi. Penyakit periodontal yang dibiarkan akan meningkatkan resiko penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, dan rheumatoid arthritis. Peran dokter gigi sangat penting terkait penyakit periodontal, terutama di masa pandemi COVID-19. Motode yang digunakan dalam kegiatan adalah webinar individual kepada kader kesehatan diikuti oleh 30 peserta kemudian diberikan video promosi kesehatan periodontal dan dijadwalkan secara individual untuk menjadi peserta dalam webinar individual bersama interviewer dokter gigi menggunakan Video Call Whatsapp. Sedangkan untuk webinar interaktif kepada dokter gigi di wilayah Sidoarjo diikuti oleh 30 peserta, kemudian diberikan video promosi kesehatan dentolaser secara interaktif. Indikator yang digunakan dalam tercapainya kegiatan ini menggunakan google form dengan mengisi pertanyaan pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pre-test webinar individual kepada kader sebesar 5,367 dan post-test sebesar 8,633. Sedangkan untuk webinar interaksi dengan Dokter Gigi hasil pre-test sebesar 6,225 dan post-test sebesar 8,225. Kesimpulan dari kegiatan adalah webinar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat umum tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut terutama jaringan periodontal.
Referensi
BRIN. (2017). Peneliti UNAIR Ciptakan Alat Dentolaser untuk Terapi Gigi dan Mulut. 2017. [Diakses pada 12 Oktober 2021]. Dari : https://www.brin.go.id/peneliti-unair-ciptakan-alat-dentolaser-untuk-terapi-gigi-dan-mulut/. Badan Riset Dan Inovasi Nasional.
Hegde, R., & Awan, K. (2019). Effects of periodontal disease on systemic health. Dis Mon, 65(6), 185–192. https://doi.org/doi: 10.1016/j.disamonth.2018.09.011
Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 198.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Eka Fitri Augustina, Ernie Maduratna Setyawati, Achmad Zam Zam Aghasy

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.